Wednesday, July 4, 2012

Perjalanan Agung Isra’ Mi’raj




Sebuah perjalanan agung Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam yang bagi saya ini adalah salah satu anugerah yang sangat agung dari ALLAH Subhannahu Wa Ta'ala, bagi beliau setelah sebelumnya beliau mengalami masa-masa yang sangat berat.

Bagaimana tidak berat, beban dan ujian yang harus ditanggung Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, banyak perlakuan buruk yang diterima oleh beliau apalagi dengan para pengikutnya baik kekerasan secara fisik, cercaan, hinaan, diludahi, dilempari batu.

Puncaknya, terjadi pemboikotan suplai makanan terhadap keluarga Rasulullah (Bani Hasyim dan Bani al-Muththalib) sehingga menyebabkan kelaparan dan kesengsaraan yang teramat sangat karena pemboikotan ini terjadi selama 3 tahun berturut-turut.

Pasca pemboikotan tersebut, kembali Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam mendapat ujian berat yaitu meninggalnya dua orang yang sangat disayangi beliau, Abu Thalib dan Khadijah. Ini terjadi pada tahun yang sama sehingga dikenal hingga saat ini sebagai peristiwa “Amul Huzni” – tahun berduka.

Setiap kali saya teringat dengan peristiwa ujian berat yang menimpa Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam saya selalu tidak kuat menahan air mata saya, sungguh beliau ini adalah orang yang sangat lembut dan sangat penyayang, betul-betul saya tidak tega, rasanya ingin sekali saya mendampingi beliau dimasa-masa sulit seperti itu. (Ya ALLAH sampaikanlah salam dan cinta hamba kepada beliau).

ALLAH azza wa jalla tidak pernah meninggalkan hamba-NYA, dan sangatlah tidak mungkin mendzalimi hamba-hambaNYA. Ditengah-tengah datangnya ujian silih berganti, ALLAH Subahannahu Wa Ta'ala memberi sebuah “hadiah” yang teramat agung kepada Rasulullah yaitu ISRA’ MI’RAJ, dan “hadiah” tersebut ternyata tidak hanya diperuntukkan bagi beliau saja, tetapi ALLAH Subhannahu Wa Ta'ala menganugerahkannya pula kepada umatnya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Salah satu “hadiah” terbesar adalah SHALAT. Shalat inilah MI’RAJ-nya umat muslim bertemu TUHANnya selama hidup didunia. Didalam shalat, ada sebuah waktu dimana jarak antara hamba dengan ALLAH Ta’ala sangat-sangat dekat, yaitu SUJUD. Inilah hadiah yang terbesar yang dianugerahkan ALLAH kepada umat muslim dari ISRA’ MI’RAJ.

Sebenarnya masih banyak lagi hadiah-hadiah lain yang dianugerahkan ALLAH kepada umat muslim dari perjalanan agung Isra Mi’raj, diantaranya yang akan dibahas disini adalah hikmah terpendam dari pertemuan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam dengan para Nabi a.s. disetiap tingkatan langit.

Pertama kali saya mendapat hikmah ini dari ustadz Syaiful Karim dalam sebuah khutbah Jum’at-nya di RSU Cibabat, dan saya ingin sekali berbagi dengan sahabat semuanya. Dalam beberapa hal tertentu terdapat tambahan penyempurnaan yang tentunya sesuai atau berlandaskan dengan dalil-dalil hadits yang shahih. Berikut uraian setetes hikmah dari perjalanan MI’RAJ Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam.


MI’RAJ LANGIT KE-1
________________

HIKMAH PERTEMUAN DENGAN NABI ADAM a.s.

“ADAM” dari segi bahasa artinya “Tidak Ada” atau “Ketiadaan”

Kita harus sadar bahwa segala urusan dunia atau urusan jasmani itu tidak kekal (yang kekal adalah urusan rohani, sehingga dibalik jasmani itu ada rohani)


MI’RAJ LANGIT KE-2
________________

HIKMAH PERTEMUAN DENGAN NABI ISA a.s. DAN NABI YAHYA a.s.

“ISA” dari segi bahasa artinya “Hidup” dan YAHYA artinya “Kehidupan”

Artinya dialam hidup ini kita harus selalu sadar ada kehidupan setelah kehidupan ini (akhirat).

Harus menemukan makna hidup :

“Darimana kita…?”

“Apa tugas kita…?”

“Setelah ini mau kemana…?”


MI’RAJ LANGIT KE-3
_________________

HIKMAH PERTEMUAN DENGAN NABI IDRIS a.s.

“IDRIS” artinya “Cerdas”

Artinya dalam hidup ini kita harus mempunyai tiga macam KECERDASAN

~Kecerdasan Intelektual (IQ)

~Kecerdasan Emosional (EQ)

~Kecerdasan Spiritual (SQ)


MI’RAJ LANGIT KE-4
_________________

HIKMAH PERTEMUAN DENGAN NABI YUSUF a.s.

“YUSUF” artinya “Indah”

Artinya kita harus mengisi kehidupan ini agar menjadi indah.


MI’RAJ LANGIT KE-5
_________________

HIKMAH PERTEMUAN DENGAN NABI HARUN a.s.

“HARUN” artinya “yang dicintai ALLAH (Al-Mahbub)”

Artinya dalam kehidupan ini kita harus berusaha melakukan segala sesuatu yang dicintai ALLAH Subhannahu Wa Ta'ala, kesadaran akan mendapat cinta ALLAH Subahannahu Wa Ta'ala, cinta kepada ALLAH Subahannahu Wa Ta'ala, dan cinta kepada apa saja yang bisa mengantarkan kita kepada ALLAH Subahannahu Wa Ta'ala.


MI’RAJ LANGIT KE-6
_________________

HIKMAH PERTEMUAN DENGAN NABI MUSA a.s.

“MUSA” adalah Mutakallimin yaitu “nabi yang bercakap-cakap dengan ALLAH Subahannahu Wa Ta'ala“

Artinya kita harus mampu membaca segala sesuatu fenomena yang terjadi disekitar kehidupan kita sebagai bahasa atau ayat ALLAH Subahannahu Wa Ta'ala.


MI’RAJ LANGIT KE-7
_________________

HIKMAH PERTEMUAN DENGAN NABI IBRAHIM a.s.

“IBRAHIM” artinya “Qurban”

Qurban artinya dekat, dalam kehidupan ini harus senantiasa merasakan kedekatan dengan ALLAH Subhannahu Wa Ta'ala.

Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam tentang sifat IHSAN:

“Kamu menyembah kepada ALLAH seakan-akan kamu melihatNYA, dan jika kamu tidak melihatNya, maka sesungguhnya DIA melihatmu” [H.R. Bukhari]


MI’RAJ KE BAITUL MA’MUR
______________________

Setiap harinya 70.000 malaikat sholat di Baitul Ma’mur.

“BAIT” artinya “Rumah”, sedangkan “MA’MUR” artinya “Ramai”

Artinya hidup kita akan lebih bermakna bila dalam setiap gerak langkahnya senantiasa bernilai ibadah kepada ALLAH Subhannahu Wa Ta'ala karena ibadah adalah nilai tertinggi dari hakikat kehidupan manusia.


MI’RAJ KE SIDRATUL MUNTAHA
__________________________

“SIDRAH” artinya “Pohon Bidara” dan “MUNTAHA” artinya “Tempat Berkesudahan”

Artinya kehidupan dunia hanyalah sementara bukan merupakan titik akhir dan puncak tujuan hidup kita, melainkan kehidupan akhirat itulah tempat yang akan kita tuju. Dalam kehidupan didunia ini kita harus berjuang untuk mencapai kehidupan abadi diakhirat yang lebih baik.


Sumber : dokter-hanny.blogspot.com

0 comments:

Tags

Visitor