Tuesday, September 21, 2010

Sepucuk Surat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah kamu buka.. sekilas nampak sebuah benda usang yang tak ada istimewanya. Jauh dari kesan mewah dan indah..

Ya.. dia memang sudah usang. Karena sudah lebih dari setengah umurku kini dia menemaniku. Betapa dia sangat berarti dan kuidam-idamkan dulu. Dia adalah pemberian umi, ketika mulai bisa membaca Al-Quran di kelas 2 SD. Dulunya, untuk mendapatkannya saja aku harus merengek dan membuktikan pada umi dan bapak kalau aku sudah pantas memilikinya. Hingga akhirnya dia menjadi milikku..

Namun seiring bertumbuhnya usiaku. . aku sering melupakannya. . Jangankan membaca, membersikhannya dari debupun kadang tak sempat. . Betapa meruginya aku . . .

Aku sengaja memberikan dia padamu. .
Ya. . . Aku sedang jatuh cinta dengan dia akhir-akhir ini.
Dan aku ingin kamu juga kembali mengingatnya. . .
membacanya dan mengamalkannya . .
Karena suatu hari kamu akan menjadi seorang pemimpin, imam bagi keluargamu . . istrimu dan anak-anakmu . . . Kamu bisa bayangkan betapa bahagianya dan bangganya mereka memiliki imam sepertimu . .

Seorang pemimpin yang sholeh yang dapat bertanggung jawab menuntun makmumnya bersama-sama meraih surgaNya. .
Siapapun itu . .
Entah aku yang Dia tunjuk untuk menemanimu . .
Atau siapapun wanita sholehah beruntung yang Dia kirim untukmu . .

Mas . .
Selamat hari lahir ya. . . xx (sensor) tahun sudah kamu terlahir di dunia yang fana' ini. Apapun yang ingin atau kamu berikan untuk dirimu dan orang-orang yang kamu kasihi semoga senantiasa diberkahiNya. .
Inget umur mas . . Kuliahe gek dirampungke (tak salip lho :p)
Maaf ya mas, aku gak bisa memberi apa-apa . .
Hanya untaian doa yang tulus mengalir dari hati.
Semoga berkah, barokah dan hidayahNya tak pernah berhenti untukmu..
sekali lagi "selamat hari lahir". .

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

- dinda -

Tags

Visitor